Dalam ilmu desain grafis digital, ada dua jenis warna yang
paling sering digunakan dalam teknik desain grafis ini atau pengolah gambar
digital. Yang pertama adalah RGB dan yang kedua adalah CMYK, kedua jenis warna
tersebut mempunyai karakter yang berbeda. Namun jika dilihat dari wujud warna
sendiri tidak akan terlihat bilamana dipandang dari LCD monitor disaat komputer
bekerja dalam lembar kerja desain grafis.
Namun perbedaan kedua warna tersebut akan terlihat jika hasil desain telah dicetak, entah itu dalam bentuk banner, spanduk, undangan, dan lain-lain. Sayangnya hal ini kurang disadari oleh sebagian desainer diindonesia, padahal seharusnya seorang desainer itu harus mengetahui hal ini terlebih dahulu sebelum mereka memasarkan produk desain mereka, karena hasil akhir cetakan akan berbeda jika dilihat dari warnanya. Untuk lebih lanjutnya mengenai perbedaan dua jenis warna ini, silahkan anda pelajari artikel kami kali ini yaitu Perbedaan Warna RGB dengan CMYK.
RGB (Red-Green-Blue)
Didalam RGB terdapat 3 warna dasar yang merupakan warna penyusun atau dapat diartikan sebagai patokan dari semua warna (Primary Colors), lalu dengan warna yang berbasis RGB inilah yang dapat menjadikan seseorang menjadi lebih mudah untuk mengolah warna, yang dimana seorang yang menggunakan RGB inilah yang dapat mengubah warna dengan menggunakan kode-kode warna berupa angka. Dengan demikian warna yang tercipta akan menjadi lebih universal, jika digunakan dalam sebuah objek-obek tertentu.
Hal ini sangat bisa anda bandingkan antara seseorang yang
mengerti ilmu desain grafis dengan orang awam ataupun orang yang belum mengerti
akan ilmu desain grafis. Karena secara otomatis mereka (orang awam) akan
beranggapan warna biru cerah dengan sebutan biru langit.
Dan sangat berbeda dengan seorang desainer pro, yang dimana dia sangat mengerti akanKode warna yang akan digunakannya. Maka seorang desainer yang sebenarnya akan menyebut warna biru cerah tersebut dengan kode warna R : 115 – G : 221 – B : 240. Dengan teori yang digunakan tersebut, maka secara otomatis ketika seorang desainer tersebut dapat dengan mudah membuat desain dengan warna dan tata letak yang sama dengan yang aslinya, dan sebenarnya masih banyak sekali fungsi dari warna RGB sendiri di dunia desain grafis.
Dan sangat berbeda dengan seorang desainer pro, yang dimana dia sangat mengerti akanKode warna yang akan digunakannya. Maka seorang desainer yang sebenarnya akan menyebut warna biru cerah tersebut dengan kode warna R : 115 – G : 221 – B : 240. Dengan teori yang digunakan tersebut, maka secara otomatis ketika seorang desainer tersebut dapat dengan mudah membuat desain dengan warna dan tata letak yang sama dengan yang aslinya, dan sebenarnya masih banyak sekali fungsi dari warna RGB sendiri di dunia desain grafis.
CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, K/Hitam)
Sama halnya dengan RGB yang dimana memiliki kode-kode warna sendiri, pada CMYK juga memiliki kode kode tertentu yang dimana memiliki range dari angka 0 (nol) sampai dengan 100 (Seratus). Dengan kode warna tersebut, maka peran kode K sangatlah penting sekali, karena berapapun kode CMY yang dimasukkan, jika kode K yang digunakan adalah 100, maka yang tercipta dari kode tersebut hanyalah hitam saja.
Dalam ilmu desain web, seseorang dituntut untuk membuat gambar dengan kualitas yang baik namun memiliki kapasitas yang minim. Dan berbeda dengan seorang yang memliki percetakan grafis yang dimana seorang tesebut akan ebih memilih grafis yang memiliki kapasitas yang besar dan berkualitas tinggi. Selain itu seorang desainer percetakan biasanya akan nggunakan warna CMYK sebagai peraduan warna grafis, karena dengan menggunakan paduan 4 warna itulah yang dimana akan menghasilkan cetakan yang sangat bagus dibandingkan dengan warna RGB.
Pada percetakan biasanya akan menyeting warna dengan jenis
CMYK yag memiliki resolusi 300 dpi dan pada grafis web desain biasanya resolusi
hanya disetting sebesar 75 dpi saja dengan tipe warna RGB. Kedua ukuran
resolusi itulah yang sangat popular dan sudah menjadi standar daripada ukuran
resolusi, namun untuk grafis berupa teks, biasanya membutuhkan resolusi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan objek-objek lainnya, hal ini disebabkan karena
warna hanya memiliki satu warna saja (polos).
Pada kedua jenis warna yang sering digunakan oleh desainer
diatas, pada dasarnnya kedua warna tersebut memiliki karakteristik yang sedikit
diantaranya cenderung berlawanan. Namun disamping sifatnya yang cenderung
berlawanan inilah yang dimana kedua warna tersebut memiliki kelebihan
tersendiri dan tugas yang berbeda-beda.
Semoga apa yang dapat kami bagikan pada artikel kami kali
ini dapat bermanfaat untuk anda semua, tertama untuk hal-hal kebaikan. Jangan
lewatkan untuk membaca artikel kami
yang lain, karena barangkali anda masih belum mengetahui informasi-informasi
penting yang saharusnya anda mengetahuinya. Terima kasih anda telah berkunjung
di blog kami, dan juga kritik
dan saran sangat kamiharapkan,
karena dengan itulah yang nantinya akan dapat berpengaruh dalam perkembangan
blog ini.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih anda sudah mengunjungi blog saya, bila ada kendala ataupun kritik dan saran, silahkan isikan dikolom komentar.